COMPANY PROFILE PT. LG INDONESIA
Diajukan sebagai tugas Mata Kuliah Cyber Media
Dosen : Drs. Patria Hidayat
Disusun oleh:
Berlian Nardila Putri
132050097 – A
Humas
PROGRAM STUDI ILMU
KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
PASUNDAN
TAHUN AJARAN
2015-2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.I LATAR
BELAKANG
Strategi pemasaran merupakan
salah satu awal dalam rangka mengenalkan produk pada konsumen dan ini akan
menjadi sangat penting karena akan berkaitan dengan keuntungan-keuntungan yang
akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi pemasaran akan bisa berguna dengan
optimal bila didukung dengan perencanaan yang terstruktur baik secara internal
maupun eksternal. Semua organisasi, baik berorientasi profit maupun
not-for-profit, harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila
ingin tetap dapat beroperasi dan sukses.
Kemampuan organisasi dalam
menentukan siapa yang menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan
merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi. Berikutnya barulah
organisasi dapat memfokuskan diri untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen,
cara-cara memenuhi kebutuhan itu dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap
mengkonsumsi produk/jasa yang ditawarkan perusahaan. Di samping itu, organisasi
harus memiliki kemampuan pula untuk menyampaikan informasi kepada konsumen
bahwa mereka telah menghasilkan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Di sinilah fungsi pemasaran (marketing) menonjol. Ia menjadi penghubung antara
organisasi dan konsumen. Lebih jauh lagi, fungsi ini dapat diberdayakan untuk
mendukung suatu gagasan dan mendidik konsumen.
The American Marketing
Association mendefinisikan Marketing (management) sebagai “the process of
planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of
ideas, goods, and services to create exchanges that satisfy individual and
organizational objectives. Proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi, dan pendistribusian gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi tujuan individu dan organisasi.
Philip Kotler sendiri mendefiniskan marketing management sebagai “the art
and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing
customers through creating, delivering, and communicating superior customer
values”. (Seni dan ilmu di dalam memilih pasar sasaran dan mendapatkan,
memelihara dan mengembangkan para pelanggan melalui proses penciptaan,
penyampaian dan pengkomunikasian nilai pelanggan yang lebih baik).
1.2 SEJARAH
PERUSAHAAN
LG Electronics, Inc. didirikan
pada tahun 1985 sebagai pelopor di pasar elektronik di Korea. Perusahaan ini
menghasilkan produk-produk elektronik serta produk informasi dan komunikasi
dengan penjualan konsolidasi tahunan untuk tahun 2004 sebesar 38 milliar
dollar. Dengan lebih dari 66,000 karyawan (31,614 di Korea / 35,000 diluar
Korea) yang ada di 76 cabang di 39 negara di dunia, LG Electronics terdiri dari
4 bisnis utama perusahaan termasuk Mobile Communications, Digital Appliance,
Digital Display, dan Digital Media. LG Electronics memiliki 46 institusi
teknologi dan pusat penelitian di seluruh dunia.
PT LG Electronics Indonesia
berdiri di Indonesia pada tahun 1990. PT. LG Electronics Indonesia merupakan
salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun 1985.
Perusahaan yang bergerak di bidang elektronik ini pada awalnya merupakan
kesepakatan antara Goldstar Korea dengan Astra Indonesia untuk membentuk
perusahaan elektronik di Indonesia, yang bernama PT. Goldstar Astra Indonesia.
Pada awalnya PT LG
Electronics Indonesia menggunakan merek Goldstar untuk pasar domestik di
Indonesia. Merek Goldstar ini kemudian dikenal dengan baik oleh masyarakat
Indonesia. Akan tetapi pada tahun 1996, PT. Goldstar Astra mengalami perubahan
nama menjadi PT LG Astra Electronics, dan merek yang digunakan berubah menjadi
LG, yang merupakan singkatan dari Lucky Goldstar.
Setelah berjalan selama 2
tahun, tepatnya pada tahun 1998 kepemilikan saham PT LG Astra Electronics
mengalami perubahan dengan dimilikinya seluruh saham Astra Indonesia oleh pihak
LG Korea dan menyebabkan perubahan nama menjadi PT LG Electronics Indonesia
(LGEIN) yang merupakan 100% perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA). LG Group
tidak hanya memiliki PT LG Electronics Indonesia saja di Indonesia. LG Group
sebagai perusahaan PMA juga memiliki beberapa perusahaan yang masing – masing
berdiri sendiri, yaitu :
1. PT. LG Innotek
2. PT. LG Philips
Selain mengembangkan usaha di
bidang home appliance, LG Group di Indonesia juga mengembangkan usaha di bidang
lain dan memiliki beberapa perusahaan sebagai berikut :
• LG Insurance Indonesia
• Sinar LG
• LG E&C
• LG International Corp.
Berikut adalah sejarah
perkembangan PT LG Electronics Indonesia sejak tahun 1990 hingga saat ini :
Tahun 1990an.
- 1990 : Didirikannya PT.
Goldstar Astra
- 1991 :
a. Didirikannya pabrik
konstruksi.
b. Mulai berjalan kegiatan
penjualan barang hasil produksi.
c. Dimulainya produksi
Conventional TV (C-TV).
- 1992 : Dimulainya produksi
Refrigerator jenis SKD ( Produksi jenis CKD
pada Desember 1992)
- 1995 : Didirikannya pabrik
konstuksi kedua.
- 1996 :
a. Nama perusahaan mengalami
perubahan dari PT. Goldstar Astramenjadi PT.LG Astra Electronics.
b. Memperkenalkan “LG” sebagai
merek dagang perusahaan.
- 1998 :
a. Saham perusahaan, sepenuhnya
telah dimiliki oleh LG 100%.
b. Perusahaan meraih
sertifikasi ISO 9002 dari TUV Rheinland Germany.
- 1999 :
a. Nama perusahaan mengalami
perubahan dari PT.LG Astra Electronics menjadi PT.LG Electronics Indonesia.
b. Dimulainya produksi TV jenis
CR.
Tahun 2000an.
- 2000 :
a. Meraih sertifikasi ISO 14001
dari TUV Rheinland Germany.
b. Perusahaan memperkenalkan
MOBISS (Mobile Speed Service).
- 2001 :
a. Perusahaan memperkenalkan
MOSS (Motorbike Speed Service).
b. Diperluasnya Refrigerator
jenis CAPA.
c. Perusahaan memperkenalkan
produk Mobile Phone GSM LG yang pertama di negara Indonesia.
- 2002 :
a. Didirikannya visi baru,
yaitu Menjadi Perusahaan Elektronik No.1 diIndonesia.
b. Dimulainya produksi
Recidential Air Conditioner (RAC)
- 2003 :
a. Perusahaan memperkenalkan
konsep LG HomNet di Indonesia.
b. Diperluasnya Refrigerator
jenis CAPA (dari 400 K Unit menjadi 750 K Unit).
c. Meraih sertifitasi ISO 9001
Ver 2000
d. Pembukaan cabang LG di
Yogjakarta.
- 2004 :
a. Perusahaan memperkenalkan
Mobile Phone CDMA LG di Indonesia.
b. Pembukaan LG Customer
Service di Malang, Jayapura, dan Batam.
c. Pembukaan cabang di beberapa
daerah di Indonesia.
BAB 2
MASALAH
YANG DI HADAPI PERUSAHAAN
Dalam melaksanakan kegiatan
pemasarannya, ada beberapa permasalahan yang di hadapi oleh PT.LG Electronics
Indonesia, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Perseteruan
di antara perusahaan yang bersaing
Persaingan bisnis yang terjadi
di antara industri Teknologi Informasi (TI) cukup ketat. Hal ini disebabkan
karena pasar yang masih sangat besar untuk produk TI, sehingga
perusahaan-perusahaan akan saling bersaing untuk mempertahankan dan juga
merebut pangsa pasar baru yang masih terbuka cukup lebar ini. Pesaing utama
bagi PT. LG Electronics Indonesia saat ini adalah Samsung. Ini disebabkan karena
asal yang sama dari kedua perusahaan yaitu Korea, sehingga menyebabkan adanya
kesamaan konsep dalam pola pikir mereka. Contohnya LG Electronics Indonesia dan
Samsung membuat produk dengan variasi, teknologi, harga, serta pangsa pasar
yang hampir sama. Sampai saat ini kondisi persaingan kedua perusahaan tersebut
masih dalam kategori persaingan yang sehat. Contohnya dalam persaingan harga,
keduanya bersaing dengan tidak saling membanting harga pada produk yang
ditawarkan.
2. Potensi
masuknya pesaing baru
Ancaman dari para pendatang
baru cukup besar. Hal ini disebabkan karena dibukanya keran penanaman Modal
Asing (PMA) 100% melalui Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1993. Sehingga ruang
gerak mereka dalam industri ini menjadi lebih leluasa. Persyaratan yang mengharuskan
mereka mencari partner lokal tidak menjadi kendala lagi. Salah satu contoh
pemain baru yang sedang gencar memasuki industri ini adalah
perusahaan-perusahaan yang berasal dari China.
3. Adanya
ketergantungan beberapa kalangan masyarakat akan merk tertentu
Adanya ketergantungan beberapa
kalangan masyarakat akan merk tertentu sehingga bagi pendatang baru yang
merknya belum dikenal oleh masyarakat, maka akan lebih susah dalam memasarkan
produknya. Selain itu hambatan bagi produk-produk local dalam hal masalah
regulasi. Produk-produk China terkadang hanya bermasalah di bea cukai.
Sedangkan bagi perusahaan lokal yang ingin mulai mencoba memproduksi barang IT
masalah yang akan dihadapi lebih rumit seperti dalam hal pajak, ijin usaha, dan
sebagainya. Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya pendatang baru menjadi ancaman
besar bagi LG Electronics. Produsen Cina yang merupakan salah satu pendatang
baru ini menjadi ancaman yang besar karena mampu memproduksi barang dengan
efisiensi yang tinggi, sehingga harga produknya bisa lebih bersaing
dibandingkan produk sejenis dari negara lain.
4. Potensi
pengembangan produk pengganti
Dalam industri ini PT. LG
Electronics Indonesia tidak memiliki ancaman barang pengganti. Ini dikarenakan
PT. LG Elektronik Indonesia memiliki produk yang sangat bervariasi. Contoh
variasinya dalam produk monitor, seperti conventional, LCD, dan flatron.
5. Kekuatan
tawar pemasok
LG Electronics merupakan
perusahaan multinasional yang berasal dari Korea, sehingga keberadaan LG
Electronics di Indonesia terus dipantau oleh perusahaan induk. Termasuk di
dalamnya supply barang untuk mendukung produksi produk-produk IT di Indonesia.
Selain itu, supply barang juga didapatkan dari LG Electronics yang berasal dari
berbagai negara.
Selama ini supply yang
diberikan berdasarkan permintaan dari LG lectronics Indonesia, sehingga dapat
dikatakan, kendali masih dipegang oleh LG Electronics Indonesia. Kondisi
supplier ini menguntungkan bagi posisi LG Electronics Indonesia karena LG
selalu diprioritaskan dalam hal pemesanan barang dan adanya kemudahan dalam
transaksi tawar menawar harga. Supply yang diminta dapat berasal dari Korea
langsung maupun dari LG Electronics yang berasal dari berbagai negara,
tergantung dari produk apa yang dihasilkan.
Supply ini dapat berupa barang
jadi maupun komponen-komponen sebagai bahan produksi. Komponen-komponen untuk
bahan produksi akan dikirimkan langsung ke pabrik, sedangkan supply dalam
bentuk barang akan dikirimkan langsung ke LG Electronics Indonesia untuk
kemudian dipasarkan ke masyarakat luas. Karena LG Electronics Indonesia tidak
boleh mendapatkan supply dari tempat lain selain dari LG Electronics, maka
dalam industri ini, pemasok memainkan peranan yang cukup penting karena
produksi tidak akan berjalan jika tidak ada supply barang dari pemasok.
6. Kekuatan
tawar konsumen
Hingga saat ini PT LG
Electronics Indonesia memiliki segmentasi pasar atau pelanggan untuk kalangan
menengah. Dalam industri ini kekuatan berada di pihak pelanggan. Karena pelanggan
memiliki kebebasan dalam memilih produk sesuai dengan keinginan. Karakter
pelanggan dalam memilih produk biasanya dipengaruhi oleh merk dan harga. Khusus
untuk produk monitor biasanya pelanggan memiliki kecenderungan memilih dari
segi harga dengan merk standar.
Selain itu ada pula beberapa
faktor kelemahan di dalam perusahaan LG itu sendiri, antara lain sebagai
berikut :
1. Loyalitas
karyawan yang masih rendah
LG Electronics Indonesia
memiliki tingkat turn over yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena
kurangnya penghargaan terhadap karyawan atas kerja yang dilakukan, banyaknya
tekanan pekerjaan, dan umur karyawan yang rata-rata masih tergolong muda
sehingga besar kemungkinan bagi mereka untuk terus mencari kesempatan yang
lebih baik di perusahaan lain.
2. Kurang
ketatnya pengawasan peraturan pemasaran
Pada awalnya LG Electronics
sudah menentukan batas-batas distribusi produk bagi Master dealernya. Tetapi
pada kenyataannya banyak terdapat penyimpangan pada pendistrbusian produk LG.
Sehingga ini dapat menimbulkan image yang buruk tentang manajemen LG Electronics.
3. Pengambilan
keputusan yang memakan waktu agak lama
Pengambilan keputusan yang
memakan waktu agak lama karena kurangnya informasi yang diberikan pada
eksekutif Informasi yang selalu diberikan pada eksekutif saat ini adalah
informasi penjualan perusahaan. Sehingga pada saat-saat tertentu eksekutif
membutuhkan waktu yang lama dalam pengambilan keputusannya. Misalkan dalam
penentuan harga baru. Pihak pesaing sudah terlebih dahulu menentukan harga baru
atau menurunkan harga produk, tetapi karena kurangnya informasi untuk menjadi
pertimbangan dalan penetapan harga sehingga eksekutif membutuhkan waktu lama
dalam membuat keputusan.
4. Permasalahan
pengiriman barang
Dengan distribusi coverage yang
cukup luas dan tidak tersedianya pengaturan pengiriman barang barang yang baik
sehingga menyebabkan sering terjadinya berbagai masalah mengenai pengiriman
barang seperti keterlambatan pengiriman barang ke Master Dealer maupun
kesalahan pengiriman barang. Keterlambatan pengiriman barang membuat tidak
adanya ketersediaan barang di pasar yang akhirnya membuat kecewa konsumen dan
tidak dapat diingkari ini dapat membuat konsumen berpindah ke merk lain.
5. Harga
yang bervariasi pada end user
Pada dasarnya memang tidak ada
price list untuk end user, melainkan perusahaan hanya menentukan net price
suatu produk. Tetapi pada kenyataannya banyak Master Dealer yang saling
membanting harga sehingga harga produk LG di pasaran menjadi tidak terkontrol.
Beberapa hal yang menjadi
kendala dalam sistem pemasaran yang sedang berjalan dalam memenuhi kebutuhan
informasi untuk para eksekutif adalah :
1. Sistem
yang sedang berjalan hanya menampilkan informasi penjualan. Sedangkan masih
banyak informasi-informasi lain yang dibutuhkan eksekutif yang tidak terdapat
di dalam sistem tersebut. Sehingga dalam pengambilan keputusannya eksekutif
harus mengumpulkan beberapa informasi yang tidak tersedia tersebut baru
kemudian menganalisisnya sebelum mengambil keputusan.
2. Sistem
yang sedang berjalan belum dapat menyajikan laporan yang memberikan
perbandingan dan juga kinerja perusahaan secara ringkas yang dapat membantu
eksekutif pemasaran untuk membuat perencanaan dalam kegiatan pemasarannya.
3. Belum
adanya informasi yang bersifat eksternal yang dapat memberikan informasi
mengenai pangsa pasar dan juga pesaing.
4. Tidak
adanya laporan yang berisikan informasi mengenai kejadiankejadian yang
menyimpang atau exception report penjualan.
Berikut adalah beberapa ancaman
eksternal yang di hadapi oleh perusahaan, antara lain sebagai berikut :
1. Kebebasan
konsumen dalam memilih produk
Konsumen memiliki kebebasan
dalam memilih produk. Ini diakibatkan karena semakin banyaknya perusahaan yang
bergerak di industri ini dan produk yang ditawarkan pun semakin beragam dengan
harga yang sangat bersaing. Ini merupakan salah satu ancaman bagi LG Electronics
Indonesia karena kebebasan memilih produk ada di tangan konsumen.
2. Pesaing
dengan pangsa pasar, variasi produk, dan harga yang hampir sama
Samsung dapat dikatakan sebagai
pesaing utama LG Electronics Indonesia di bidang IT. Ini dikarenakan Samsung
juga memiliki pangsa pasar, variasi produk bahkan harga yang hampir sama dengan
LG. Ini dapat merupakan ancaman bagi pihak LG.
3. Stabilitas
ekonomi dan politik yang tidak menentu
Memburuknya kondisi ekonomi dan
politik memberikan ancaman bagi perusahaan. Misalnya menurunnya daya beli
masyarakat, terjadinya inflasi, dan sebagainya.
4. Banyaknya
pendatang baru di bidang yang sama
Pendatang-pendatang baru di
industri ini cukup banyak. Terlebih tidak jarang harga yang diberikan jauh
lebih murah dibanding dengan LG, sehingga ini merupakan salah satu ancaman bagi
LG Electronics Indonesia karena tidak semua masyarakat yang mau membeli barang
dengan harga yang lebih mahal jika ternyata ada harga yang jauh lebih murah.
5. Adanya
Parallel import
Produk LG yang diperjual
belikan di Indonesia adalah produk hasil keluaran pabrik yang ada di Indonesia,
tepatnya di Cibitung. Sedangkan ada beberapa penjual yang mengimpor
produk-produk LG yang dihasilkan di negara lain misalnya Singapura ataupun
Malaysia
BAB 3
STRATEGI
PEMASARAN PERUSAHAAN
Dalam melaksanakan kegiatan
pemasarannya, PT LG Electronics Indonesia menetapkan kebijakan pembauran
pemasaran yang merupakan program dan strategi yang sedang dijalankan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Kebijakan
Produk
PT. LG Electronics Indonesia
memproduksi berbagai produk teknologi. Produk-produk yang diproduksi pada
subdivisi IT Product antara lain :
• Monitor
• OSD (Optical Storage Device)
Untuk produk monitor terdapat
bermacam-macam type yang dipasarkan. Tetapi keseluruhannya dibagi dalam 3
jenis, yaitu conventional, flatron, dan LCD. Untuk produk OSD juga terdapat
bermacam-macam tipe. Diantaranya adalah CD ROM, CD RW, DVD ROM, Combo, DVD RW
Int, DVD RW (SATA), dan DVD RW Eksternal.
2. Kebijakan
Harga
Perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa faktor dalam menentukan harga karena harga mempunyai
hubungan yang erat dengan pendapatn perusahaan. Adapun beberapa faktor yang
menjadi pertimbangan dalam penentuan harga, antara lain :
1. Biaya
(cost)
• Biaya produksi
• Biaya pemasaran
• Pajak yang dikenakan
2. Keuntungan
yang diharapkan oleh perusahaan
3. Harga
produk-produk saingan
PT. LG Electronics Indonesia
tidak menentukan harga jual ke konsumen akhir. Perusahaan menentukan harga jual
yang sama pada tiap Master Dealer dan Dealer dimana harga untuk end user
ditentukan sendiri oleh masing-masing Dealer.
3. Kebijakan
Distribusi
PT. LG Electronics Indonesia
mempunyai saluran distribusi yang dapat dikelompokkan menjadi Master Dealer, dan
Dealer sehingga dapat digolongkan ke dalam saluran distribusi dua tingkat (two
level channel). Master Dealer PT. LG Electronics Indonesia untuk produk IT,
antara lain :
• Sempurna Computer (Jakarta)
• Aldo Computer (Jakarta)
• Trisentosa (Jakarta)
• PT. Into Sanho Technology
(Medan)
Dealer PT. LG Electronics
Indonesia untuk produk IT, antara lain :
• Asiatech
• Expert Computer
• Bintang Raya
• D Com
• HJ
Selain itu PT. LG Electronics
Indonesia memiliki kantor cabang di beberapa daerah di Indonesia, antara lain :
• Bandung
• Semarang
• Surabaya
• Denpasar
• Ujung Pandang
• Manado
• Medan
• Palembang
• Pekanbaru
• Padang
• Banjarmasin
• Samarinda
• Yogyakarta
4. Kebijakan
Promosi
Promosi yang dilakukan oleh PT.
LG Electronics Indonesia ditujukan selain pada Master Dealer dan Dealer-nya
juga ditujukan langsung ke end user. Promosi yang ditujukan ke Master Dealer
atau Dealer berupa discount tambahan dan point yang dapat dikumpulkan untuk
ditukarkan dengan berbagai macam barang hadiah seperti sepeda motor, TV, dan
sebagainya. Sedangkan promosi yang ditujukan untuk end user biasanya berupa
voucher belanja Carefour. Promosi yang dilakukan selain berguna untuk memikat
ataupun mendorong Master Dealer maupun Dealer untuk lebih banyak lagi menjual
produk-produk perusahaan hingga sampai end user, juga berguna untuk
meningkatkan hubungan baik dengan para Master Dealer maupun Dealer.
beberapa strategi yang dapat
diterapkan di dalam perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Strategi
penetrasi pasar
Strategi penetrasi pasar
berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk saat ini melalui upaya
pemasaran yang lebih besar. Misalnya dengan meningkatkan jumlah tenaga penjual,
meningkatkan promosi penjualan dengan cara memberi potongan yang lebih besar atau
memberi reward yang lebih untuk angka penjualan tertentu, atau meningkatkan
usaha publisitas dengan cara promosi yang lebih luas lagi. Karena dapat dilihat
dari peluang yang ada dimana pasar saat ini tidak jenuh dengan produk yang ada
bahkan pasar mulai membutuhkan produk-produk perusahaan. Selain itu tingkat
penggunaan produk-produk perusahaan saat ini dapat meningkat secara signifikan
yang disebabkan oleh kemajuan teknologi yang ada.
2. Strategi
pengembangan produk
Strategi pengembangan produk adalah
strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau
memodifikasi produk saat ini maupun menghasilkan produk baru. Dilihat dari
ancaman perusahaan yaitu banyaknya pendatang baru di bidang yang sama, maka
perusahaan harus mulai mencoba menghasilkan produk baru yang dapat lebih
menarik perhatian konsumen selain memodifikasi produk yang ada sehingga variasi
produk perusahaan menjadi lebih banyak lagi. Misalnya dengan mulai memproduksi
produk-produk IT lainnya seperti USB, Bluetooth, Card Reades, dan sebagainya.
BAB 4
ANALISA
PENANGANAN MASALAH
Di bawah ini, beberapa analisis
yang telah di lakukan oleh PT. LG Elektronik Indonesia, adalah sebagai berikut
:
1. Analisis
CSF (Critical Succes Factor)
PT. LG Elektronik Indonesia
memiliki beberapa faktor kritis yang menjadi penentu keberhasilan dalam
perusahaan yang perlu dimonitor oleh eksekutif. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Produk
Perusahaan menetapkan standar
bila retur lebih kecil dari 0,05% dari penjualan tiap produk, maka kualitas
produk dianggap baik. Oleh karena itu perusahaan selalu melakukan pengecekan
terhadap setiap hasil produksi.
2. Promosi
Perusahaan melakukan promosi
melalui berbagai media, yaitu TV, Tabloid, Majalah, Internet, Koran, Spanduk,
Pameran, dll untuk meningkatkan penjualan.
3. Service yang memuaskan
Pemberian service yang
memuaskan dapat menjadi nilai lebih bagi perusahaan dalam usaha memperoleh
kesetiaan pelanggan akan barang perusahaan disamping memberikan image yang baik
dalam hal pelayanan konsumen.
4. Harga
Harga yang ditawarkan oleh
perusahaan menggunakan satuan $ (US Dollar), sehingga harga produk relatif
stabil, tanpa dipengaruhi oleh fluktuasi Rupiah. Selain itu, harga yang
ditawarkan juga terjangkau oleh para pelanggan karena dapat bersaing
dengan para kompetitornya.
2. Analisis
SWOT
Evaluasi Faktor Internal
Evaluasi faktor-faktor internal
ini berguna untuk mengetahui kekuatan ataupun kelemahan dari perusahaan, dimana
dengan mengetahui kekuatan ataupun kelemahan yang terdapat di dalam perusahaan
ini dapat membantu perusahaan di dalam memilih strategi yang tepat untuk
mendapatkan keunggulan bersaing.
Untuk mengatasi permasalahan
tentang pemecahan masalah dengan membangun Sistem Informasi Eksekutif Pemasaran
yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Sistem
yang dirancang mampu menyajikan informasi yang dibutuhkan eksekutif yang
bersifat ringkas dalam bentuk tabel dan grafik melalui fasilitas drill down dan
drill up sehingga dapat memudahkan eksekutif dalam melihat dan me-monitoring
informasi tentang pemasaran yang meliputi produk, harga, tempat, dan promosi.
2. Sistem
yang dirancang menggunakan exceptional report untuk menyajikan informasi
perbandingan antara yang tertinggi dengan yang terendah dan perbandingan antara
kinerja aktual dengan kinerja yang telah ditentukan sebelumnya.
3. Sistem
yang dirancang mampu menyediakan informasi eksternal tentang pesaing sehingga
membantu eksekutif dalam menganalisa situasi persaingan dan pangsa pasar.
4. Sistem
yang dirancang mampu menampilkan informasi yang selalu up-todate, serta adanya
fasilitas yang menghubungkan SIE dengan aplikasi lain yang sering digunakan
oleh eksekutif.
BAB 5
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
PT. LG Elektronik memiliki
beberapa program untuk mendukung penjualan dan pemasaran produk-produknya.
Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas konsumen.
Mereka mempunyai program promosi yang beragam, yang tidak hanya untuk meningkatkan
penjualan dan pemasaran, tetapi juga meningkatkan loyalitas konsumen terhadap
produk.
Di Perusahaan LG Elektronik
,sistem pelayanan pelanggan, didesain untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen secara terus-menerus terhadap produk-produk LG Elektronik dengan
menyediakan pelayanan yang optimal kepada seluruh pelanggan berdasarkan keluhan
dan kebutuhan mereka masing-masing.
Inovasi adalah salah satu kunci
keberhasilan yang menjadikan LG Elektronik Indonesia semakin besar, dikenal
luas, serta memberikan kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia .
Melalui riset dan pengembangan (Research & Development), LG Elektronik
terus berinovasi untuk menciptakan produk, fitur, strategi pemasaran, serta
prmosi penjualan baru yang lebih berkualitas, kreatif, serta mempunyai ciri
khas tersendiri.
sumber : http://biecantik.blogspot.co.id/2013/01/makalah-pt-lg-indonesia.html